Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak khawatir dengan
adanya penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap petinggi-petinggi
di Indonesia. Malah, Jokowi mempertanyakan apabila dia ikut disadap Australia.
"Mau sadap saya, nyadap apa? Masak urusan Blok G
disadap, masak urusan PKL disadap, kampung deret disadap," ujar Jokowi di
Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
Jokowi menjelaskan, penyadapan biasanya dilakukan oleh
intelijen negara lain untuk memperoleh informasi penting dari pejabat-pejabat
tinggi bukan pejabat di tingkatan rendah seperti Gubernur. "Urusan antara
negara itu. Saya disadap, dengar apa?" kata dia.
Penyadapan yang dilakukan oleh intelijen elektronik
Australia (Defence Signals Directorate/DSD) terkuak setelah dibocorkan oleh
Edward Snowden. Ia adalah mantan kontraktor Badan Keamanan Nasional (NSA)
Amerika Serikat.
Dokumen-dokumen itu menunjukkan bahwa intelijen Australia
melacak kegiatan SBY melalui telepon genggamnya selama 15 hari pada Agustus
2009, saat Kevin Rudd dari Partai Buruh menjadi Perdana Menteri Australia.
Daftar target penyadapan juga mencakup Wakil Presiden
Boediono saat berada di Australia, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ani
Yudhoyono, Hatta Rajasa dan pejabat tinggi lainnya.
Sumber : http://www.merdeka.com
Sumber : http://www.merdeka.com
Categories:
Topik